Gambar Sampul Matematika · Bab 1 Pola Bilangan
Matematika · Bab 1 Pola Bilangan
Abdur Rahman As ari, Mohammad Tohir, Erik Valentino,dkk

23/08/2021 06:07:29

SMP 8 K-13 revisi 2017

Lihat Katalog Lainnya
Halaman
MATEMATIKA Kelas VIII SMP/MTs Semester 1Judul BukuSMP/MTsKELASVIIISEMESTER 2KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA2017HETZONA 1ZONA 2ZONA 3ZONA 4ZONA 5Rp19.200 Rp20.000 Rp20.800 Rp22.300 Rp28.700 ISBN: 978-602-282-984-3 (jilid lengkap)978-602-282-987-4 (jilid 2a)MATEMATIKAKetika membuka dan membaca buku matematika kelas VIII kurikulum 2013 ini, kalian akan menemukan buku yang berbeda dengan buku matematika umumnya. Dalam buku ini tidak semua informasi pengetahuan disajikan secara langsung, melainkan mengajak untuk lebih aktif menggali pengetahuan melalui beraktivitas dan kemampuan bernalar. Kalian tidak hanya dituntut untuk menguasai materi yang disajikan tetapi juga bagaimana menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.Buku matematika kelas VIII kurikulum 2013 ini mengajak untuk berpikir secara ilmiah, dengan cara: 1.mengamati informasi,2.membuat pertanyaan,3.menggali/mengumpulkan informasi,4.bernalar/mengolah informasi, kemudian5 berbagi. Dalam buku matematika kurikulum 2013 ini juga disajikan beberapa tugas projek yang menuntut kalian menghasilkan suatu karya untuk disajikan. Buku ini menyajikan beberapa model permasalahan atau soal, antara lain : soal prosedural, soal penalaran yang menuntut kalian berkir kritis dan kreatif, serta soal terbuka yang bisa diselesaikan dengan banyak cara dan/atau banyak jawaban. MATEMATIKASMP/MTsKELASVIIISEMESTER 1KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA2017
Judul BukuSMP/MTsKELASVIIISEMESTER 2KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAANREPUBLIK INDONESIA2017MATEMATIKASMP/MTsKELASVIIISEMESTER 1
Hak Cipta © 2017 pada Kementerian Pendidikan dan KebudayaanDilindungi Undang-UndangDisklaimer: Buku ini merupakan buku siswa yang dipersiapkan Pemerintah dalam rangka implementasi Kurikulum 2013. Buku siswa ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dan dipergunakan dalam tahap awal penerapan Kurikulum 2013. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbaharui, dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan yang dialamatkan kepada penulis dan laman http://buku.kemdikbud.go.id atau melalui email [email protected] diharapkan dapat meningkatkan kualitas buku ini.Katalog Dalam Terbitan (KDT)Indonesia. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.Matematika / Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.-- . Edisi Revisi Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2017. vi, 274 hlm. : ilus. ; 25 cm. Untuk SMP/MTs Kelas VIII Semester IISBN 978-602-282-984-3 (jilid lengkap)ISBN 978-602-282-987-4 (jilid 2a)1. Matematika -- Studi dan PengajaranI. JudulII. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan510Penulis:Abdur Rahman As’ari, Mohammad Tohir, Erik Valentino, Zainul Imron, Ibnu Taufiq.Penelaah: Agung Lukito, Ali Mahmudi, Turmudi, Yansen Marpaung, Yudi Satria, Widowati.Pereview Guru: Dedi Hidayat.Penyelia Penerbitan : Pusat Kurikulum dan Perbukuan, Balitbang, Kemendikbud.Cetakan Ke-1, 2014 ISBN 978-602-282-097-0 (jilid 2)Cetakan Ke-2, 2017 (Edisi Revisi)Disusun dengan huruf Times New Roman, 12 pt.
iiiKurikulum 2013MATEMATIKASyukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah Swt., karena hidayah dan inayah-Nya penulisan buku siswa ini dapat terselesaikan dengan waktu yang telah ditetapkan oleh Pusat Kurikulum dan Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.Buku siswa ini merupakan bahan ajar mata pelajaran Matematika untuk pegangan siswa pada jenjang Sekolah Menengah Pertama/Madrasah Tsanawiyah berdasarkan Kurikulum 2013 yang disempurnakan dengan tujuan untuk membantu siswa dalam proses belajar matematika.Matematika adalah bahasa universal dan karenanya kemampuan matematika siswa suatu negara sangat mudah dibandingkan dengan negara lain. Selain itu, matematika juga dipakai sebagai alat ukur untuk menentukan kemajuan pendidikan di suatu negara. Kita mengenal PISA (Program for International Student Assessment) dan TIMSS (The International Mathematics and Science Survey) yang secara berkala mengukur dan membandingkan antara lain kemajuan pendidikan matematika di beberapa negara.Standar internasional semacam ini memberikan arahan dalam merumuskan pembelajaran matematika di SMP/MTs. Hasil pembandingan antara yang kita ajarkan selama ini dengan yang dinilai secara internasional menunjukkan adanya perbedaan, baik terkait materi maupun kompetensi. Perbedaaan ini menjadi dasar dalam merumuskan pembelajaran matematika dalam Kurikulum 2013 yang disempurnakan.Buku Siswa Matematika Kelas VIII SMP/MTs Kurikulum 2013 ini ditulis dengan berdasarkan pada materi dan kompetensi yang disesuaikan dengan standar internasional tersebut. Terkait materi misalnya, sejak kelas VII telah diajarkan antara lain tentang bilangan, himpunan, aljabar dan penerapannya, perbandingan, geometri, dan penyajian data. Keseimbangan antara matematika angka, matematika pola, dan bangun selalu dijaga. Kompetensi pengetahuan bukan hanya sampai memahami secara konseptual tetapi sampai ke penerapan melalui pengetahuan prosedural dalam pemecahan masalah matematika. Kompetensi keterampilan berpikir juga diasah untuk dapat memecahkan masalah yang membutuhkan pemikiran order tinggi seperti menalar pemecahan masalah melalui permodelan, pembuktian, dan perkiraan/pendekatan.Setiap awal bab pada buku siswa ini disajikan kover bab. Bagian ini berisi ilustrasi dan deskripsi singkat yang menarik berkaitan dengan materi bab yang bersangkutan. Selain itu, di awal bab juga disajikan Kompetensi Kata Pengantar
ivKelas VIII SMP/MTsSemester IDasar dan Pengalaman Belajar yang akan siswa capai dalam setiap bab. Kata-kata kunci merupakan inti dari materi. Bacalah terlebih dahulu kata-kata kuncinya sebelum kalian mempelajari isi materi.Isi materi dalam buku siswa ini berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran yang menuntut siswa secara aktif untuk terlibat dalam pembelajaran sehingga siswa akan mendapatkan pengalaman yang diharapkan. Pada setiap awal pembelajaran berisi konteks atau masalah terkait dengan kegiatan. Masalah yang disajikan ada yang diberikan beserta pemecahannya, ada yang dilengkapi dengan petunjuk pemecahan masalah, dan ada yang dibiarkan berupa masalah untuk dipecahkan siswa. Pada setiap Membelajarkan mengikuti pendekatan ilmiah, yaitu mengamati, menanya, menggali informasi, menalar, dan mengomunikasikan yang disajikan dengan ikon-ikon tertentu, yaitu Ayo Kita Amati, Ayo Kita Menanya, Ayo Kita Menggali Informasi/Sedikit Informasi/Ayo Kita Mencoba, dan Ayo Kita Berbagi. Buku siswa ini menjabarkan usaha minimal yang harus dilakukan siswa untuk mencapai kompetensi yang diharapkan. Sesuai dengan pendekatan yang dipergunakan dalam Kurikulum 2013, siswa diberanikan untuk mencari dari sumber belajar lain yang tersedia dan terbentang luas di sekitarnya. Setelah mempelajari materi pada buku siswa ini, siswa diharapkan memahami materi yang disajikan. Oleh karena itu, konsep yang disajikan pada buku ini disampaikan secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang sederhana. Selain itu, buku ini juga memiliki tampilan yang menarik sehingga siswa tidak akan merasa bosan. Peran guru sangat penting untuk meningkatkan dan menyesuaikan daya serap siswa dengan ketersediaan kegiatan pada buku ini. Guru dapat memperkayanya dengan kreasi dalam bentuk kegiatan-kegiatan lain yang sesuai dan relevan yang bersumber dari lingkungan sosial dan alam.Buku ini merupakan edisi ketiga sebagai penyempurnaan dari edisi pertama dan kedua. Buku ini masih sangat terbuka dan perlu terus dilakukan perbaikan untuk penyempurnaan. Oleh karena itu, kami mengundang para pembaca memberikan kritik, saran, dan masukan untuk perbaikan dan penyempurnaan pada edisi berikutnya. Atas kontribusi tersebut, kami mengucapkan terima kasih. Mudah-mudahan kita dapat memberikan yang terbaik bagi kemajuan dunia pendidikan dalam rangka mempersiapkan generasi seratus tahun Indonesia Merdeka (2045). Jakarta, Januari 2016Tim Penulis
vKurikulum 2013MATEMATIKADaftar IsiKata Pengantar.....................................................................................iiiDaftar Isi................................................................................................vBab 1 Pola Bilangan1.1Menentukan Persamaan dari Suatu Barisan Bilangan...................5Ayo Kita Berlatih 1.1.....................................................................12Ayo Kita Berlatih 1.2.....................................................................17Ayo Kita Berlatih 1.3.....................................................................20Ayo Kita Berlatih 1.4.....................................................................221.2 MenentukanPersamaandariSuatuKonfigurasiObjek.................24Ayo Kita Berlatih 1.5.....................................................................30Ayo Kita Mengerjakan Projek 1 ...................................................33Ayo Kita Merangkum 1 ................................................................33Uji Kompetensi 1 ..........................................................................34Bab 2 Koordinat Kartesius2.1Posisi Titik Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y..............................46Ayo Kita Berlatih 2.1 ....................................................................522.2Posisi Titik Terhadap Titik Asal (0, 0) dan Terhadap Titik Tertentu (a, b).....................................................................53Ayo Kita Berlatih 2.2 ....................................................................562.3Posisi Garis Terhadap Sumbu-X dan Sumbu-Y.............................58Ayo Kita Berlatih 2.3 ....................................................................64Ayo Kita Mengerjakan Projek 2 ...................................................65Ayo Kita Merangkum 2 ................................................................65Uji Kompetensi 2 ..........................................................................66Bab 3 Relasi dan Fungsi3.1Memahami Bentuk Penyajian Relasi ............................................76Ayo Kita Berlatih 3.1 ....................................................................863.2Memahami Ciri-ciri Fungsi ..........................................................90Ayo Kita Berlatih 3.2 ....................................................................1023.3Memahami Bentuk Penyajian Fungsi............................................104Ayo Kita Berlatih 3.3 ....................................................................1143.4Memahami Korespondensi Satu-satu ...........................................117Ayo Kita Berlatih 3.4 ....................................................................124Ayo Kita Mengerjakan Projek 3 ...................................................125Ayo Kita Merangkum 3 ................................................................126Uji Kompetensi 3 ..........................................................................127
viKelas VIII SMP/MTsSemester IBab 4 Persamaan Garis Lurus4.1 GrafikPersamaanGarisLurus......................................................139Ayo Kita Berlatih 4.1 ....................................................................145Ayo Kita Berlatih 4.2 ....................................................................1484.2 MenentukanKemiringanPersamaanGarisLurus........................149Ayo Kita Berlatih 4.3 ....................................................................1574.3 BentukPersamaanGarisLurusdenganKemiringanm dan Melalui Titik (x1, y1)...................................................................................160Ayo Kita Berlatih 4.4 ....................................................................1674.4 Sifat-sifatPersamaanGarisLurus................................................170Ayo Kita Berlatih 4.5 ....................................................................176Ayo Kita Mengerjakan Projek 4 ...................................................178Ayo Kita Merangkum 4 ................................................................180Uji Kompetensi 4...........................................................................181Bab 5 Sistem Persamaan Linear Dua Variabel5.1 MemahamiKonsepPersamaanLinearDuaVariabel....................193Ayo Kita Berlatih 5.1 ....................................................................2035.2 MenyelesaikanSistemPersamaanLinearDuaVariabeldenganMenggambarGrafik.......................................................................206Ayo Kita Berlatih 5.2 ....................................................................2135.3 MenyelesaikanSistemPersamaanLinearDuaVariabeldenganSubstitusi.......................................................................................215Ayo Kita Berlatih 5.3 ....................................................................2195.4 MenyelesaikanSistemPersamaanLinearDuaVariabeldenganEliminasi........................................................................................221Ayo Kita Berlatih 5.4 ....................................................................2285.5 MenyelesaikanSistemPersamaanLinearDuaVariabelKhusus.. 230Ayo Kita Berlatih 5.5 ....................................................................235Ayo Kita Mengerjakan Projek 5 ...................................................236Ayo Kita Merangkum 5 ................................................................238Uji Kompetensi 5 ..........................................................................239Uji Kompetensi Semester 1 .................................................................245Daftar Pustaka .....................................................................................253Glosarium .............................................................................................256Indeks..................................................................................................260Profil Penulis .........................................................................................261Profil Penelaah .....................................................................................265Profil Editor ..........................................................................................274Profil Ilustrator ....................................................................................274
1Kurikulum 2013MATEMATIKAPola BilanganBab 1Dalam kehidupan sehari-hari, banyak hal yang berhubungan dengan pola bilangan. Misalnya pola penataan rumah, pola penataan kamar hotel, pola penataan kursi dalam suatu stadion, pola nomor buku di perpustakaan, dan lain sebagainya. Dengan memahami pola bilangan, kalian bisa menata banyak hal dengan lebih teratur. Setelah memahami materi tentang pola bilangan, diharapkan kalian akan peka terhadap pola-pola dalam kehidupan di sekitar kalian. Jika kalian pernah mengikuti soal tentang Tes Potensi Akademik, kalian akan melihat banyak soal terkait pola bilangan. Hal itu berarti pola bilangan juga menjadi tolok ukur dalam menentukan kemampuan akademik seseorang. Oleh karena itu, materi pola bilangan ini penting untuk dipahami. Jalan2081861641421210197175153131119Sumber: KemdikbudContoh pola
2Kelas VIII SMP/MTsSemester I3.1Membuat generalisasi dari pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek.4.1Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan pola pada barisan bilangan dan barisan konfigurasi objek.KD ompetensiasar1.Mengamati pola pada suatu barisan bilangan.2.Menentukan suku selanjutnya dari suatu barisan bilangan dengan cara menggeneralisasi pola bilangan sebelumnya.3.Menggeneralisasi pola barisan bilangan menjadi suatu persamaan.4.Mengenal macam-macam barisan bilangan.PB engalamanelajarPolaBarisan BilanganKonfigurasi objekFibonacci
3PK etaonsepPola BilanganMenggeneralisasi Pola dan Barisan Bilangan Menggunakan TabelMenyatakan Barisan Bilangan Menjadi PersamaanMenggeneralisasi Pola dari Suatu Konfigurasi Objek
4Leonardo da Pisa atau Leonardo Pisano, lebih dikenal dengan sebutan Fibonacci, adalah matematikawan Italia yang dikenal sebagai penemu bilangan Fibonacci. Leonardo berperan dalam mengenalkan sistem penulisan dan perhitungan bilangan Arab ke dunia Eropa.Bapak dari Leonardo, Guilielmo (William) mempunyai nama panggilan Bonacci yang artinya “bersifat baik” atau “sederhana”. Setelah meninggal, Leonardo sering disebut dengan nama Fibonacci (dari kata filius Bonacci, anak dari Bonacci). William memimpin sebuah pos perdagangan (beberapa catatan menyebutkan beliau adalah perwakilan dagang untuk Pisa) di Bugia, Afrika Utara (sekarang Bejaia, Aljazair). Sebagai anak muda, Leonardo berkelana ke sana untuk menolong ayahnya. Di sanalah Leonardo belajar tentang sistem bilangan Arab. MelihatsistembilanganArablebihsederhanadanefisiendibandingkanbilangan Romawi, Fibonacci kemudian berkelana ke penjuru daerah Mediterania untuk belajar kepada matematikawan Arab yang terkenal pada masa itu. Leonardo baru pulang kembali sekitar tahun 1200-an. Pada tahun 1202, di usia 27, ia menuliskan ilmu yang telah dipelajari dalam buku Liber Abaci atau Buku Perhitungan. Buku ini menunjukkan kepraktisan sistem bilangan Arab dengan cara menerapkannya ke dalam pembukuan dagang, konversi berbagai ukuran dan berat, perhitungan bunga, pertukaran uang, dan berbagai aplikasi lainnya. Buku ini disambut baik oleh kaum terpelajar Eropa, dan menghasilkan dampak yang penting kepada pemikiran Eropa, meski penggunaannya baru menyebar luas setelah ditemukannya percetakan sekitar tiga abad berikutnya.Hikmah yang bisa diambil1.Sebelum orang mengenal angka arab yang kita gunakan, orang zaman dahulu sudah mengenal sistem bilangannya sendiri. Kelemahan sistem-sistem bilangan yang ditemukan zaman dahulu adalah susah untuk dioperasikandantidakefisiendalampenulisan.Dengandiperkenalkannyasistem bilangan arab yang kita gunakan hingga sekarang, orang lebih mudahuntukmelakukanperhitunganmatematikadanlebihefisiendalampenulisan.2.Mari mencontoh sikap Leonardo yang giat untuk mempelajari tentang ilmu hitung sistem bilangan arab hingga jauh meninggalkan tempat tinggalnya. Leonardo dikenal banyak orang hingga sekarang karena dia bisa memberikan manfaat kepada orang banyak, yang masih kita rasakan hingga saat ini.Leonardo da Pisa (1175 - 1250)
5Kurikulum 2013MATEMATIKAMenentukan Persamaan dari Suatu Barisan BilanganegiatanK 1.1Dalam belajar matematika, kalian akan menemui banyak pola. Setiap pola tersebut mempunyai karakteristik rumus masing-masing. Pola dapat berupa bentuk geometri atau relasi matematika. Berikut ini contoh bentuk pola yang disajikan dalam bentuk titik dan bangun datar.Gambar 1.1 Berbagai bentuk polaDapatkah kalian mendeskripsikan pola yang terbentuk dengan kalimat kalian sendiri?Perhatikan gambar-gambar berikut ini.Sumber: KemdikbudGambar 1.2 Berbagai bentuk pola pada kehidupan sehari-hariDapatkah kalian mendeskripsikan pola yang terbentuk dengan kalimat kalian sendiri?
6Kelas VIII SMP/MTsSemester IPola hampir ada di setiap tempat dalam kehidupan kita. Namun, beberapa dari kita mungkin melihat pola tersebut, sedangkan yang lain tidak melihatnya. Hal tersebut bergantung pada kemampuan dan kepekaan seseorang dalam melihat pola. Dengan mempelajari materi ini diharapkan kalian akan mampu melihat pola yang terbentuk baik di dalam kelas maupun di luar kelas.Pola digunakan dalam menyelesaikan banyak masalah dalam matematika. Siswa perlu belajar tentang data untuk melihat keberadaan pola. Suatu masalah matematika disajikan dalam bentuk barisan bilangan, kemudian siswa diminta untuk menentukan pola atau beberapa bilangan selanjutnya. Masalah lainnya mungkin membutuhkan tabel untuk mengorganisasi data dan melihat pola yangnampak.Masalahlainnyalagimungkinmembutuhkangrafikuntukbisamenemukan pola yang terjadi. Dengan berlatih tentang pola, kita akan lebih peka terhadap pola yang terbentuk oleh suatu data sehingga bisa menyelesaikan masalah-masalah matematika.Dalam kehidupan sehari-hari kita sering kali menjumpai masalah yang berkaitan dengan pola, tetapi tidak menyadarinya. Sebagai contoh, ketika kita mencari alamat rumah seseorang dalam suatu kompleks perumahan. Kita akan melihat pola nomor rumah tersebut, “sisi manakah yang genap atau ganjil?”, “apakah urutan nomor rumahnya semakin bertambah atau berkurang?”. Dengan memahami pola nomor rumah tersebut kita akan dengan mudah menemukan alamat rumah tanpa melihat satu per satu nomor rumah yang ada dalam kompleks perumahan tersebut. Menemukan pola bisa menjadi suatu hal yang menantang ketika kamu ingin menemukan pola suatu data dalam berbagai situasi yang berbeda.Jalan2081861641421210197175153131119Gambar 1.3 Penataan nomor rumahContoh 1.1Berikut ini bilangan yang berawal dari nol “0” yang dituliskan dalam pita berwarna merah dan putih seperti yang ditunjukan pada Gambar 1.4. Ujung putus-putus sebelah kanan menandakan pita diperpanjang dengan pola yang terbentuk. Tentukan warna pita pada bilangan 100 dan 1.001.
7Kurikulum 2013MATEMATIKAGambar 1.4 Pita barisan bilangan dua warna Pola barisan bilangan pada pita berwarna bergantian putih merah tersebut dapat kita tentukan, yaitu pita merah merupakan barisan bilangan genap, sedangkan pita berwarna putih adalah barisan bilangan ganjil. Oleh karena itu tanpa memperpanjang pita tersebut, kita bisa mengetahui warna pita pada bilangan yang sangat besar. Bilangan 100 tentu berwarna pita merah karena termasuk bilangan genap. Bilangan 1.001 tentu berpita putih, karena termasuk bilangan ganjil.Contoh 1.2Berikut ini strip dengan tiga warna (merah, putih, biru) seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1.5. Pita tersebut diperpanjang dengan pola yang terbentuk.Gambar 1.5 Pita barisan bilangan tiga warnaSeseorang menyebutkan bilangan 2.345. Dapatkah kalian menentukan warna bagian pita bilangan tersebut?Kalian bisa mengurutkan warna tersebut hingga bertemu dengan urutan ke- 2.345, namun tentu cara tersebut membutuhkan waktu yang lama dan kurang efektif. Kita bisa menyelesaikan dengan lebih efektif dengan melihat pola bilangan tersebut.
8Kelas VIII SMP/MTsSemester IAyoKita AmatiJika kalian kumpulkan sesuai warna bagian pita, kalian akan mendapatkan suatu pola. (Isilah titik-titik di tengah pola)Tabel 1.1 Barisan bilangan pada pita tiga warnaMerah0, 3, 6, ..., ..., ..., 18, ...Putih1, 4, 7, ..., ..., 16, ...Biru2, 5, 8, ..., ..., 17, ...Jika kalian amati, setiap warna tersebut berganti dengan pola yang teratur, yaitu berselisih 3 dengan warna sama terdekat. Pada warna merah, semua bilangannya habis dibagi 3. Sedangkan pada warna putih, semua bilangannya bersisa 1 jika dibagi 3. Kemudian bilangan pada warna biru bersisa 2 jika dibagi 3. Kita rinci barisan bilangan pada pita tiga warna dalam bentuk tabel sebagai berikut.Tabel 1.2 Barisan bilangan dengan selisih 3MerahPutihBiruPola BilanganHasil bagi dan sisa jika dibagi 3Pola BilanganHasil bagi dan sisa jika dibagi 3Pola BilanganHasil bagi dan sisa jika dibagi 300 = 3 × 0sisa 011 = 3 × 0sisa 122 = 3 × 0sisa 233 = 3 × 1sisa 044 = 3 × 1sisa 155 = 3 × 1sisa 266 = 3 × 2sisa 077 = 3 × 2sisa 188 = 3 × 2sisa 2dstdstdstSelanjutnya, kita cek hasil bagi dan sisa jika bilangan 2345 dibagi oleh 32.345 = 3 × 781 sisa 2Perhatikan, sisa pembagiannya adalah 2, yaitu sama dengan sisa pola bilangan pita warna biru. Sehingga dapat kita simpulkan bahwa pita pada urutan ke-2.345 adalah berwarna biru
9Kurikulum 2013MATEMATIKAContoh 1.3Suatu ketika seorang tengkulak beras sedang menimbang beras yang akan ia beli dari seorang petani. Berikut ini disajikan data acak tentang hasil timbangan beras dalam 50 karung yang ditimbang satu per satu. Hasil penimbangan tersebut disajikan secara berurutan sebagai berikut.Tabel 1.3 Hasil timbangan berasTimbangan ke-Berat(Kg)Timbangan ke-Berat(Kg)13026312302733331283543229365353032636313573232358323333933343310343535113436341235373213363835143339341533403316324130173342331830433519354431203445352133463222304731233248342431493225305035
10Kelas VIII SMP/MTsSemester ISeseorang ingin mengetahui jumlah dari seluruh beras yang telah ditimbang tersebut. Untuk menjumlahkan semua hasil timbangan tersebut tentu membutuhkan waktu yang tidak sebentar dan ada kecenderungan salah dalam memasukkan hasil timbangan jika dimasukkan satu per satu. Dengan mencermatipoladatatersebut,kitabisalebihefisiendalammenentukanhasilpenjumlahan seluruh hasil penimbangan dengan mengelompokkan data hasil penimbangan sesuai dengan karakteristik data tersebut.Tabel 1.4 Pengelompokan data hasil penimbanganBerat (Kg)FrekuensiBerat × frekuensi30618031515532928833103303462043511385363108Jumlah1.650Contoh 1.4Pada peringatan ulang tahun ke-64 Toko Baju Bintang memberikan diskon 90% kepada 64 orang pembeli pertama. Pada pukul 08.00 sudah ada 8 pembeli. Pukul 08.05 bertambah menjadi 16 orang. Pukul 08.10 bertambah lagi menjadi 24 pembeli. Jika pola seperti ini berlanjut terus, pada pukul berapa 64 pembeli akan memasuki toko?AyoKita AmatiMasalah tersebut bisa dipecahkan dengan bantuan tabel sebagai berikut.Tabel 1.5 Jumlah pengunjung setiap 5 menit Pukul08.00 08.05 08.10 08.15 08.20 08.25 08.30 08.35 08.40 08.45Jumlah pembeli816243240485664Penambahan pembeli88888888
11Kurikulum 2013MATEMATIKADari pola yang terlihat pada Tabel 1.5, kalian bisa memperkirakan bahwa 64 pembeli akan terpenuhi pada pukul 08.35.Catatan: Dari pola yang terlihat, kita juga bisa menarik simpulan bahwa setiap 5 menit ada 8 pembeli datang.Contoh 1.5Temukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya adalah 60.AyoKita AmatiUntuk memecahkan masalah pada Contoh 1.5 kalian dapat menggunakan bantuan tabel. Kita mendaftar jumlah kumpulan tiga bilangan berurutan terkecil, kemudian mencoba melihat pola yang terbentuk.Tabel 1.6 Jumlah kumpulan tiga bilangan genap berurutanKumpulan 12 + 4 + 6 = 12Dimulai dari 2 (dari 1 × 2)Kumpulan 24 + 6 + 8 = 18Dimulai dari 4 (dari 2 × 2)Kumpulan 36 + 8 + 10 = 24Dimulai dari 6 (dari 3 × 2)Kumpulan 48 + 10 + 12 = 30Dimulai dari 8 (dari 4 × 2)Dengan memerhatikan pola yang terbentuk, yaitu 12, 18, 24, 30, kalian bisa menentukan bahwa selisih jumlah dari tiga bilangan genap berurutan tersebut adalah 6. Sehingga kita bisa melanjutkan menjadi 12, 18, 24, 30, 36, 42, 48, 54, 60. Ternyata jumlah 60 ditemukan pada pola ke-9. Dengan kata lain, bilangan pertama dari kumpulan tiga bilangan itu adalah 9 × 2 = 18. Kita coba menjumlahkannya 18 + 20 + 22 = 60. Ternyata benar.Jadi, jawabannya adalah bilangan genap berurutan yang jumlahnya sama dengan 60 adalah 18, 20, dan 22.
12Kelas VIII SMP/MTsSemester IAyo Kita!?!?Berlatih1.11.Temukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya sama dengan 90.2.Temukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya sama dengan 150.3.Temukan tiga bilangan genap berurutan yang jumlahnya sama dengan 300. 4.Temukan tiga bilangan ganjil berurutan yang jumlahnya sama dengan 45. 5.Temukan tiga bilangan ganjil berurutan yang jumlahnya sama dengan 135.6.Temukan tiga bilangan ganjil berurutan yang jumlahnya sama dengan 315.7.Dapatkah kalian menemukan tiga bilangan ganjil berurutan yang jumlahnya sama dengan 12.000? Jelaskan.8.Dapatkan kalian menemukan tiga bilangan ganjil berurutan yang jumlahnya sama dengan 100.000? Jelaskan.Masalah yang sudah kita pecahkan sebelumnya terlihat mudah, karena pola bilangannya teratur dengan selisih yang sama pada unsur-unsur yang berurutan pada pola tersebut. Sekarang mari kita mencoba melihat pola bilangan yang lain.Contoh 1.6Rusda mempunyai suatu mesin fungsi yang mengolah masukan berupa bilangan. Mesin tersebut menggunakan empat operasi dasar aritmetika (penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian) baik satu maupun kombinasi beberapa operasi. Berikut luaran yang dihasilkan untuk masukan 1 hingga 5.
13Kurikulum 2013MATEMATIKATabel 1.7 Masukan beberapa bilanganMasukanLuaran12345192967129Tentukan luaran yang dihasilkan saat dimasukkan bilangan 9.AyoKita AmatiUntuk menentukan luaran saat dimasukkan bilangan 9 pada mesin tersebut tentu kalian cukup menemui kesulitan. Kita bisa menentukan luaran yang dihasilkan jika kita mengetahui proses yang terjadi dalam mesin tersebut. Oleh karena itu, kalian mencoba membuat pola yang terbentuk dari masukan dan luaran yang sudah ditunjukkan tersebut. Tabel 1.8 Contoh Pola Masalah 1.6Masukan (x)Hasilx3Selisih hasil dengan x312345..x192967129..?182764125..x311=021=131=241=351=4..x – 1Dengan memerhatikan pola yang terbentuk kita mendapatkan pola hasil luarannya adalah bilangan masukan dikalikan sebanyak tiga kali kemudian ditambah dengan bilangan masukan kemudian dikurangi satu. Jika masukan disimbolkan dengan x, luarannya dapat ditulis dalam bentukluaran = x ×x ×x+ x 1Dengan kata lain, jika kalian memasukkan bilangan “9”, maka luarannya adalah9×9×9+91=737
14Kelas VIII SMP/MTsSemester IAyo KitaMencobaTentukan luaran yang dihasilkan jika dimasukkan bilangan:a.10b.20c.100Contoh 1.7Temukan dua suku berikutnya dari pola barisan berikut5, 11, 23, 47, ...AyoKita AmatiJawaban IqbalIqbal melihat pola bahwa suku kedua adalah dua kali suku pertama ditambah satu, suku ketiga adalah dua kali suku kedua ditambah satu, dan seterusnya. Berikut penjabarannyaSuku pertama = 5Suku kedua= 2 × 5 + 1 = 11Suku ketiga= 2 × 11 + 1 = 23Suku keempat= 2 × 23 + 1 = 47(Secara aljabar, rumus suku-suku berikutnya adalah Suku ke-(n + 1) = 2n + 1, dimana n adalah suku berikutnya)Dengan melihat keteraturan pola tersebut, Iqbal meneruskan hingga menemukan suku kelima dan keenamnyaSuku kelima2 × 47 + 1 = 95Suku keenam2 × 95 + 1 = 191Jadi, dua suku berikutnya adalah 95 dan 191.
15Kurikulum 2013MATEMATIKAJawaban WulanWulan melihat pola bahwa selisih suku-suku tersebut secara berurutan adalah 6, 12, 24, dan seterusnya. Selisih tersebut tersebut ternyata teratur dua kali lipat dari selisih antara suku sebelumnya. Dengan melihat keteraturan tersebut, Wulan menebak bahwa selisih suku keempat dengan suku kelima adalah 48, selisih suku kelima dengan keenam adalah 96. Dengan begitu, Wulan dapat menentukan suku kelima = 47 + 48 = 95, suku keenam = 95 + 96 = 191.Jadi, dua suku berikutnya adalah 95 dan 191. Ternyata, jika kita amati Iqbal dan Wulan menggunakan cara yang berbeda, tetapi menghasilkan hasil akhir sama. Dari sini kita mungkin juga akan menemukan beberapa cara berbeda dalam memecahkan suatu masalah terkait pola.Ayo KitaMencobaTentukan dua bilangan dari pola barisan pada Contoh Pola 1.7 untuk suku:a.ke-7 dan 8.b.ke-11 dan 12.Contoh 1.8Pak Evan membuat beberapa desain kolam berbentuk persegi. Tiap-tiap kolam mempunyai bentuk persegi pada area penampung air dan diberi ubin warna biru. Di sekitar kolam dikelilingi oleh pembatas yang dipasang ubin warna putih. Gambar berikut menunjukkan desain tiga kolam terkecil.Kolam 1Kolam 2Kolam 3Gambar 1.6 Kolam 1, 2, dan 3Berapa banyak ubin warna putih, ketika ubin warna biru sebanyak 1.000 ubin?
16Kelas VIII SMP/MTsSemester IAyoKita AmatiMari melihat pola yang terbentuk dari susunan ubin tersebut.Tabel 1.9 Jumlah ubin pada setiap kolamKolamUbin biruUbin putih1231 × 1 = 12 × 2 = 43 × 3 = 9812 = 8 + (1 × 4)16 = 8 + (2 × 4)Dari tabel tersebut, kita dapat melihat pola bahwa jumlah ubin warna biru adalah kuadrat dari urutan kolam. Sedangkan jumlah ubin warna putih selalu bertambah 4. Dengan melihat pola yang terbentuk, kita dapat melanjutkan tabel menjadi tabel berikut.Tabel 1.10 Jumlah ubin pada kolam 4, 5, dan 6KolamUbin biruUbin putih4564 × 4 = 165 × 5 = 256 × 6 = 3620 = 8 + (3 × 4)24 = 8 + (4 × 4)28 = 8 + (5 × 4)Dengan bantuan tabel tersebut, kita dapatkan jawaban bahwa ketika ubin warna biru sebanyak 36 ubin, maka ubin warna putihnya adalah 28. Lalu, bagaimana dengan soal b? Apakah kalian akan meneruskan tabel hingga pola ke-100? Cara tersebut bisa dilakukan, tetapi kurang efektif. Lebih efektif jika kita bisa melihat pola ubin putih. Jika kalian perhatikan, ubin sebanyak 10.000 itu adalah urutan ke-100 dari pola, karena akar kuadrat dari 10.000 adalah 100. Oleh karena itu, banyak ubin putih adalah 8 + (99 × 4) = 404.
17Kurikulum 2013MATEMATIKAAyo Kita!?!?Berlatih1.21.Berapa banyak ubin warna putih, ketika ubin warna biru sebanyak 400 ubin?2.Berapa banyak ubin warna putih, ketika ubin warna biru sebanyak 625 ubin?3.Berapa banyak ubin warna putih, ketika ubin warna biru sebanyak 900 ubin?4.Berapa banyak ubin warna putih, ketika ubin warna biru sebanyak 160.000 ubin?5.Berapa banyak ubin warna putih, ketika ubin warna biru sebanyak 250.000 ubin?6.Berapa banyak ubin warna biru, ketika ubin warna putih sebanyak 108 ubin?7.Berapa banyak ubin warna biru, ketika ubin warna putih sebanyak 808 ubin?8.Berapa banyak ubin warna biru, ketika ubin warna putih sebanyak 10.008 ubin?9.Berapa banyak ubin warna biru, ketika ubin warna putih sebanyak 1.304 ubin?10.Berapa banyak ubin warna biru, ketika ubin warna putih sebanyak 2.124 ubin?Contoh 1.9Sebuah lampu hias berubah warna dari hijau, kemudian kuning, kemudian merah, dan seterusnya berubah setiap 2 detik dengan pola yang sama. Warna lampu apakah yang menyala pada urutan ke-15?AyoKita AmatiKalian memisalkan warna lampu hijau adalah “h”, warna kuning “k”, dan warna merah “m”. Kemudian kita buat tabel seperti di bawah iniTabel 1.11 Urutan warna lampu hiasMenyala ke-123456789101112 13 14 15WarnahkmhkmhkmhkmhkmSumber: KemdikbudGambar 1.7Bola Lampu MKH
18Kelas VIII SMP/MTsSemester IDengan memerhatikan pola tersebut, kalian dapat melihat lampu hijau, kuning, dan merah menyala secara bergantian dengan polasebagai berikut.Warna hijau: 1, 4, 7, 10, 13, ...Warna kuning: 2, 5, 8, 11, 14, ...Merah: 3, 9, 12, 15, ...Dengan melihat pola tersebut, ternyata urutan ke-15 menyala lampu warna merah.Ayo KitaMencobaCobalah untuk menentukan nyala lampu pada urutan ke-30, ke-40, dan ke-100 dengan memerhatikan pola menyala lampu hiasContoh 1.10Sebuah cabang pohon terus bercabang dengan pola yang teratur seperti ditunjukkan pada gambar berikut.Lapis 1Lapis 2Lapis 3Lapis 4Gambar 1.8 Cabang pohon
19Kurikulum 2013MATEMATIKAGambar 1.8 menunjukkan empat lapis cabang yang terbentuk. Jika cabang pohon tersebut terus tumbuh dengan pola yang yang teratur, tentukan:a.banyak cabang pada lapis ke-8.b.jumlah cabang pohon hingga lapis ke-8.AyoKita AmatiKalian bisa menggambar perkembangan cabang tersebut hingga lapis ke-8. Namun hal tersebut cukup sulit dan menjadi tidak efektif. Oleh karena itu, untuk lebih efektif kita bisa melihat pola yang terbentuk antara lapis dengan cabang yang terbentuk.Tabel 1.12 Pola cabang pohonLapisBanyak cabangTotal cabang pohon1234124813715a.Jika kita memerhatikan pola banyak cabang yang terbentuk adalah dua kali lipat dari urutan lapis cabang pohon. Sehingga dapat disimpulkan bahwa banyak cabang pohon pada lapis ke-8 adalah 2 × 8 = 16.Pola barisan bilangan tersebut dinamakan barisan bilangan geometri, karena mempunyai rasio (perbandingan) yang tetap. Dengan kata lain, suatu suku didapatkan dari hasil kali suatu bilangan dengan suku sebelumnya. Bahasan lebih lanjut tentang barisan bilangan geometri akan kalian jumpai pada tingkat SMA.b.Jika kita memperhatikan total cabang pohon yang terbentuk adalah bertambah dengan pola pertambahan 2, 4, 8, dan seterusnya. Kita bisa meneruskannya hingga pertambahan ketujuh menjadi 2, 4, 8, 16, 32, 64. Dengan begitu kita bisa menentukan total cabang hingga lapis ke-8 adalah 31, 63, 127, 255.Jadi banyak cabang hingga lapis ke-8 adalah 255 cabang.
20Kelas VIII SMP/MTsSemester IContoh 1.11Tentukan angka satuan pada bilangan 3100.AyoKita AmatiUntuk menentukan angka satuan pada bilangan 3100 kita tidak perlu mengalikan bilangan “3” sebanyak 100 kali, namun cukup mengamati pola angka satuannya. Perhatikan tabel di bawan iniTabel 1.13 Pola angka satuan pada bilangan basis 3Angka satuan31 = 3332 = 9 933 = 27 734 = 81 135 = 243 336 = 729 937 = 2.1877Dengan mengamati angka satuan pada bilangan yang lebih kecil, terlihat bahwa pola angka satuannya adalah 3, 9, 7, 1 bergantian terus menerus. Angka satuan pada pangkat 1 sama dengan pangkat 5, pangkat 2 sama dengan pangkat Ayo Kita!?!?Berlatih1.3Berdasarkan Contoh 1.10, tentukan banyak cabang pada lapis:a.ke-10.b.ke-20.c.ke-40.d.ke-100.e.ke-200.
21Kurikulum 2013MATEMATIKA6, pangkat 3 sama dengan pangkat 7, dan seterusnya. Dengan memerhatikan pola tersebut, kita bisa menentukan pangkat ketika angka satuannya sama sebagai berikut.1, 5, 9, 13, ...dibagi 4, bersisa 12, 6, 10, 14, ...dibagi 4, bersisa 23, 7, 11, 15, ...dibagi 4, bersisa 34, 8, 12, 16, ...dibagi 4, bersisa 0atau kelipatan 4Dengan mencermati pola keterkaitan antara pangkat bilangan dengan angka satuan bilangan yang dihasilkan, kita dapat menentukan bahwa 100 adalah bilangan kelipatan 4. Oleh karena itu, angka satuan pada bilangan 3100 adalah 1. Ayo KitaMencobaCobalah menentukan angka padaa.325b.398c.32.013Contoh 1.12Bilangan FibonacciPerhatikan pola bilangan berikut.0, 1, 1, 2, 3, 5, 8, 13, 21, ...Bisakan kalian menentukan 3 bilangan berikutnya?AyoKita AmatiBilangan ke-3 diperoleh dari jumlah bilangan ke-1 dan ke-2Bilangan ke-4 diperoleh dari bilangan ke-2 dan ke-3Bilangan ke-5 diperoleh dari bilangan ke-3 dan ke-4Dan seterusnyaDengan melihat pola tersebut, kita dapat menentukan 3 bilangan berikutnya adalah 34, 55, dan 89.Bilangan dengan pola tersebut dinamakan Barisan Bilangan Fibonacci.
22Kelas VIII SMP/MTsSemester IAyo Kita!?!?Berlatih1.41.Tentukan 3 bilangan selanjutnya dari pola barisan bilangan berikut ini.a.1, 3, 5, 7, ..., ..., ...b.100, 95, 90, 85, ..., ..., ...c.5, 10, 8, 13, 11, 16, 14, ..., ..., ...d.2, 6, 18, ..., ..., ...e.80, 40, 20, 10, ..., ..., ...f.3, –7, 11, –15, 19, ..., ..., ... g.4, 12, 36, 108, ..., ..., ...h.1, 4, 9, 16, 25, ..., ..., ...i.2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, ..., ..., ... j.1, 5, –1, 3, 7, 1, 5, 9, 3, 7, 11, 5, ..., ..., ...k.2, –1, 1, 0, 1, ..., ..., ...2.Isilah titik-titik berikut agar membentuk suatu pola barisan bilangan.a.4, 10, ..., ..., 28, 34, 40b.100, 92, ..., 76, ..., 56, 48c.7, 13, 11, ..., ..., 21, 19, 25, 23, 29d.20, 40, 60, ..., ..., 120, 80, 160e.2.745, 915, ..., 135, 45, 15f.2, 3, ..., ..., 13, 21 3.Ambillah satu bilangan agar terbentuk suatu pola barisan bilangana.2, 4, 7, 9 11b.4, 8, 12, 16, 32c.0, 1, 1, 2, 3, 4d.50, 43, 37, 32, 27e.4, 5, 8, 10, 13, 15, 18
23Kurikulum 2013MATEMATIKA4.Tentukan dua suku berikutnya dari barisan bilangan berikut, berdasarkan pola bilangan sebelumnya.a.2, 3, 4, 6, 6, 12, 8, ..., ...b.3, 7, 11, 18, ..., ...c.1, 2, 5, 14, ..., ...d.81, 80, 27, 40, 9, ..., ...e.1, 3, 4, 9, 9, 27, 16, ..., ...5.Jika angka pada bilangan 100100100100100... diteruskan dengan pola yang sama, tentukan:a.Angka ke-100b.Angka ke-1000c.Angka ke-3000d.Angka ke-2016e.Banyak angka 1 hingga angka ke 50f.Banyak angka 0 hingga angka ke 102g.Banyak angka 1 hingga angka ke 300 h.Banyak angka 0 hingga angka ke 1036.Jika angka pada bilangan 133464133464133464... diteruskan dengan pola yang sama, tentukan:a.Angka ke-100b.Angka ke-1.000c.Angka ke-3.000d.Angka ke-2.016e.Banyak angka 1 hingga angka ke-50f.Banyak angka 3 hingga angka ke-102g.Banyak angka 4 hingga angka ke-300 h.Banyak angka 6 hingga angka ke-1037.Tentukan angka satuan pada bilangan:a. 2100c.13100b. 2999d.2.0122.013
24Kelas VIII SMP/MTsSemester IegiatanK 1.2Menentukan Persamaan dari Suatu Konfigurasi ObjekBerikutinikalianakandiajakuntukmengamatisuatukonfigurasiobjek.Setelahmengamatikonfigurasiobjektersebut,kaliandiajakuntukmenggaliinformasi tentang pola bilangan yang terbentuk, sehingga pada akhirnya kalian bisa membuat persamaan pola bilangan yang kalian temukan.Contoh 1.13Pola ke-1Pola ke-2Pola ke-3Pola ke-4Gambar 1.9 Pola susunan bolaJika susunan bola diteruskan dengan pola ke-n, dengan n adalah suatu bilangan bulat positif, tentukan:Banyak bola berwarna biru pada pola ke-n (Un) Banyak bola berwarna biru pada susunan ke-10 (U10)Banyak bola berwarna biru pada susunan ke-1.000 (U1.000)AyoKita AmatiPenyelesaianAlternatifa.Untuk melihat banyak bola pada susunan ke-10 mari amati ilustrasi berikut. perhatikan banyaknya lingkaran yang berwarna biru adalah setengah bagian dari bola yang disusun menjadi persegi panjang.
25Kurikulum 2013MATEMATIKA1 = 12 × 1 × 221Pola ke-13 = 12 × 2 × 332Pola ke-26 = 12 × 3 × 443Pola ke-310 = 12 × 4 × 554Pola ke-4Gambar 1.10 Pola susunan bola menjadi persegi panjangDengan memerhatikan pola di atas kita bisa membuat pola ke-n adalah ............................................................................................................n + 1nGambar 1.11 Pola susunan bola ke-nDengan menggunakan rumus pola yang sudah ditemukan di atas, kita dapat menentukan:Pola ke-10 (U10) = 12 × 10 × (11) = 55Pola ke-1000 (U1.000) = 12 × 1.000 × (1.001) = 500.500 Pola ke-nUn = 12 × n × (n + 1)Pola seperti di atas dinamakan pola barisan bilangan segitiga.
26Kelas VIII SMP/MTsSemester IContoh 1.14Pola ke-1Pola ke-2Pola ke-3Pola ke-4Gambar 1.12 Pola susunan bolaDengan memerhatikan pola susunan bola di atas, tentukan:a.banyak bola pada pola ke-n (Un).b.jumlah bola hingga pola ke-n (Sn).AyoKita AmatiPenyelesaianAlternatifa. Polake-1: 1=2×11 Polake-2: 3=2×21 Polake-3: 5=2×31 Polake-4: 7=2×41Dengan memerhatikan pola tersebut, kita bisa simpulkan bahwaPola ke-n: Un = 2 × n1Keterangan:Pola di atas disebut pola bilangan ganjil, karena bilangan yang dihasilkan adalah semua anggota himpunan bilangan ganjil (positif).Selain itu, pola tersebut juga bisa digolongkan sebagai barisan bilangan artimetika karena mempunyai beda antar suku yang tetap yaitu 2.
27Kurikulum 2013MATEMATIKAb.Perhatikan pola bola-bola yang dijumlahkan pada pola bilangan ganjil.Bola-bola yang dijumlahkan tersebut dapat disusun ulang menjadi bentuk persegi sebagai berikut. ................................................................................................nnn × nGambar 1.13 Pola susunan bola menjadi bentuk persegiPola susunan bilangan yang membentuk persegi tersebut dinamakan pola bilangan persegi. Dengan memerhatikan susunan bola tersebut dapat kita simpulkan bahwa penjumlahan hingga pola ke-n adalahSn = n2 Dengan kata lain1 + 3 + 5 + 7 + ... (2 × n 1) = n2 Contoh 1.15Tentukan hasil penjumlahan pola bilangan persegi hingga pola ke-n.12 + 22 + 32 + 42 + ... + n2 = ?AyoKita AmatiSebelum menentukan jumlah pola bilangan persegi hingga pola ke-n, kita akan melihat empat pola awal dari penjumlahan pola bilangan persegi. Sn bermakna jumlah hingga pola ke-n, dengan n adalah suatu bilangan bulat positif.
28Kelas VIII SMP/MTsSemester I3 × 1 = 1 × 33 × S1 = (1) × (2 × 1 + 1)3 × S1 = 1 = 123 = 2 × 1 + 113 × 5 = 5 × 33 × S2 = (1 + 2) × (2 × 2 × 1)3 × S2 = (3) × (2 × 2 + 1)3 × S2 = 21× 2 × 3× (2 × 1 + 1)5 = 12 + 225 = 2 × 2 + 13 = 1 + 23 × 14 = 6 × 73 × S3 = (1 + 2 + 3) × (2 × 3 × 1)3 × S3 = (6) × (2 × 3 + 1)3 × S3 = 21× 3 × 4× (2 × 3 + 1)7 = 2 × 3 + 114 = 12 + 22 + 326 = 1+ 2+ 33 × 30 = 10 × 93 × S4 = (1 + 2 + 3 + 4) × (2 × 4 × 1)3 × S4 = (10) × (2 × 4 + 1)3 × S4 = 21× 4 × 5× (2 × 4 + 1)9 = 2× 4+ 110 = 1 + 2 + 3 + 430 = 12 + 22 + 32 + 42
29Kurikulum 2013MATEMATIKAAmati keempat pola yang sudah ditemukan.3 × S1 = 21× 1 × 2× (2 × 1 + 1)3 × S2 = 21× 2 × 3× (2 × 1 + 1)3 × S3 = 21× 3 × 4× (2 × 3 + 1)3 × S4 = 21× 4 × 5× (2 × 4 + 1)Dari empat pola di atas, kita bisa menggeneralisasi sebagai berikut.3 × Sn = 21× n × (n + 1)× (2 × n + 1)3 × Sn = 21× n × (n + 1)× (2 × n + 1)Sn = 61×n× (n + 1) × (2 ×n + 1)Jadi, dapat kita simpulkan12 + 22 + 32 + 42 + ... + n2 = 61× n × (n + 1) × (2 × n + 1)
30Kelas VIII SMP/MTsSemester IAyo Kita!?!?Berlatih1.51.Perhatikan pola berikutTentukan banyak bola pada pola ke-n, untuk n bilangan bulat positif.2.Perhatikan pola berikut.Tentukan banyak bola pada pola ke-n, untuk n bilangan bulat positif.3.Perhatikan susunan bilangan berikut. Susunan bilangan berikut dinamakan pola bilangan Pascal, karena ditemukan oleh Blaise Pascal. Bilangan di baris ke-2 adalah hasil penjumlahan dari dua bilangan pada baris ke-1. Tentukan jumlah bilangan pada baris ke-n pada pola bilangan Pascal berikut.111Baris ke-11 21Baris ke-21331Baris ke-314641Baris ke-415101051Baris ke-5
31Kurikulum 2013MATEMATIKA5.Perhatikan gambar noktah-noktah berikut.a.Apakah gambar di atas membentuk suatu pola? Jelaskan.b.Tentukan banyak noktah pada 5 urutan berikutnya. Hubungkan masing-masing pola di atas dengan suatu bilangan yang menunjukkan banyaknya noktah dalam pola itu. Pola bilangan apakah yang kalian dapat? Jelaskan.6.Tentukan banyak lingkaran pada pola ke-100 pada pola berikut.7.Tentukan banyak lingkaran pada pola ke-10, ke-100, ke-n pada pola berikut, untuk sebarang n bilangan bulat positif.4.Perhatikan bilangan-bilangan yang dibatasi oleh garis merah berikut.1234562468 10 1236912 15 1848 121620 245 10 15 2025306 12 18 24 3036Jika pola bilangan tersebut diteruskan hingga n, untuk n bilangan bulat positif, tentukan:a.jumlah bilangan pada pola ke-n.b.jumlah bilangan hingga pola ke-n.
32Kelas VIII SMP/MTsSemester I8.Tentukan banyak lingkaran pada pola ke-10, ke-100, ke-n pada pola berikut, untuk sebarang n bilangan bulat positif.9.Tentukan banyak lingkaran pada pola ke-10, ke-100, ke-n pada pola berikut, untuk sebarang n bilangan bulat positif.10.Perhatikan pola bilangan berikut.21, 61, 121a.Nyatakan ilustrasi dari pola tersebut.b.Tentukan pola ke-n, untuk sebarang n bilangan bulat positif.11.Dengan memerhatikan bola-bola yang dibatasi garis merah, tentukan:a.banyak bola pada pola ke-100.b.jumlah bola hingga pola ke-100.12.Tiap-tiap segitiga berikut terbentuk dari 3 stik. Dengan memerhatikan
33Kurikulum 2013MATEMATIKApola berikut, tentukan banyak stik pada pola ke-10, ke-100, dan ke-n, untuk sebarang n bilangan bulat positif.13.Dengan memerhatikan pola berikut21 + 61 + 121 + ... + (pola ke-n)a.Tentukan tiga pola berikutnya.b.Tentukan pola bilangan ke-n, untuk sebarang n bilangan bulat positif.c.Tentukan jumlah hinggan bilangan ke-n, untuk sebarang n bilangan bulat positif.Setelah kalian melakukan kegiatan tentang pola bilangan, mari merangkum materi yang sudah kalian dapatkan dengan menjawab pertanyaan berikut. 1.Jelaskan cara menentukan suku-suku tertentu pada suatu barisan bilangan.2.Jelaskan cara menentukan angka satuan pada bilangan berpangkat yang memuat banyak angka.3. Bagaimanacaramenentukanpolakonfigurasiobjek-objek?Ayo KitaMerangkum1Carilah lima hal di sekitar kalian yang menerapkan pola bilangan.Tentukan pola yang digunakan pada hal yang kalian temukan tersebut. Sajikan hal yang terkait pola tersebut semenarik mungkin.Ayo KitaMengerjakanProjek1
34Kelas VIII SMP/MTsSemester IUjiKompetensi+=+??1A.Pilihan Ganda1.Batang korek api disusun dengan dengan susunan seperti pada gambar berikut.Pola 3Pola 1Pola 2Jika pola tersebut terus berlanjut, banyak batang korek api pada susunan ke-10 adalah ... batang.A.33B.36C.39D.42TIMSS 2003 8th Grade Mathematics Item2.Perhatikan pola bilangan berikut.(3, 6), (6, 15), (8, 21)Pernyataan yang tepat untuk mendapatkan bilangan kedua dari pasangan bilangan pertama pada pola tersebut adalah ....A.Ditambah 3B.Dikalikan 2C.Dikalikan 2 kemudian ditambah 3D.Dikalikan 3 kemudian dikurangi 3TIMSS 2003 8th Grade Mathematics ItemPetunjuk: Untuk soal no. 3 - 16, pilihlah salah satu jawaban yang benar sesuai dengan pola barisan yang diberikan.
35Kurikulum 2013MATEMATIKA3.10, 30, 50, 70, ..., ..., ...A.80, 90, 100B.90, 110, 130C.100, 200, 400D.110, 130, 1504.2, 3, 8, 11, 16, ..., ..., ...A.19, 24, 27B.18, 23, 26C.20, 25, 28D.19, 25, 285.5, 4, 9, 8, 13, 12, 17, ..., ..., ...A.18, 23, 22B.17, 22, 21C.16, 21, 20D.15, 20, 196.1, 3, 4, 7, 9, 13, 16, 21, ..., ...A.27, 31B.25, 31C.25, 30D.25, 297. 2,−6,18,−32,64,...,...,...A. −128,254,−508B. 128,−254,508C. −96,128,−160D. −254,508,−1016
36Kelas VIII SMP/MTsSemester I8.90, 30, 10, ..., ..., ...A.310, 910, 2710B.3, 2, 1C.7, 4, 1D.910, 2710, 81109. 4,−7,10,−13,16,...,...,...A. 19,−22,25B. −20,25,−31C. 20,−24,28D. −19,22,−2510.A, K, C, ..., E, O, GA.DB.LC.ND.M11.1, 3, 4, 7, ..., ..., 29A.11, 19B.11, 18C.10, 17D.10, 1812.1, 4, 9, 16, ..., ..., 49A.25, 36B.25, 30C.20, 36D.24, 34
37Kurikulum 2013MATEMATIKA13.2, 4, 10, 11, 18, 18, 26, 25, ..., ..., ... A.32, 30, 40B.33, 31, 41C.34, 32, 42D.35, 33, 4314.1, 5, –1, 3, 7, 1, 5, 9, 3, 7, 11, 5, ..., ..., ...A.8, 12, 6B.9, 13, 7C.10, 14, 8D.11, 15, 915.4, 10, ..., ..., 34, 44A.17, 26B.16, 22C.17, 25D.16, 2516.100, 92, ..., 79, ..., 70A.85, 73B.84, 74C.84, 71D.85, 7417.Jika angka di belakang koma pada bilangan 7,1672416724167... dilanjutkan terus menerus, angka pada tempat kedudukan 10133adalah ...A.1C.7B.6D.2
38Kelas VIII SMP/MTsSemester I18.Angka satuan pada bilangan 2.0132.001 adalah ...A.3C.7B.9D.119.Jika n pada bilangan 1.248n adalah suatu bilangan bulat positif, nilai nagar angka satuannya 8 adalah ...A.2.013B.2.014C.2.015D.2.016 20.Jika n menyatakan banyak rusuk sisi alas suatu limas, maka banyak rusuk pada limas tersebut adalah ....A.3n B.2n C.3n + 1D.2n + 1B.Esai1.Tentukan dua suku yang hilang pada barisan bilangan berikut.2, 5, ..., 12, ..., 31, 502.Bilangan-bilangan pada barisan 7, 11, 15, 19, 23, ... terus bertambah 4 pada setiap suku-sukunya. Sedangkan bilangan pada barisan 1, 10, 19, 28, 37, ... terus bertambah 9 pada setiap suku-sukunya. Bilangan 19 terdapat pada kedua pola tersebut. Jika kedua barisan bilangan tersebut dilanjutkan terus menerus, maka bilangan sama yang muncul berikutnya di kedua barisan adalah ....TIMSS 2003 8th Grade Mathematics Item3.Ketiga gambar berikut dibagi menjadi segitiga-segitiga kecil yang berukuran sama.
39Kurikulum 2013MATEMATIKAPola 324613587Pola 212Pola 1a.Gambar tersebut dilanjutkan hingga gambar 4 dengan pola yang sama. Lengkapi tabel di bawah ini.GambarBanyak segitiga12283...4...b.Jika gambar tersebut dilanjutkan hingga gambar 7, tentukan banyak segitiga yang terbentuk.c.Jika gambar tersebut dilanjutkan hingga gambar 50. Jelaskan cara kalian untuk menentukan banyak segitiga kecil yang terbentuk, tanpa menggambar dan mencacah satu per satu gambar.TIMSS 2003 8th Grade Mathematics Item4.Jika pola pada gambar berikut dilanjutkan terus menerus, tentukan gambar yang terbentuk pada persegi bertanda X.XTIMSS 2003 8th Grade Mathematics Item
40Kelas VIII SMP/MTsSemester I5.Jika angka di belakang koma pada bilangan 13,5689135689135... dilanjutkan terus menerus, tentukan angka pada tempat kedudukan 10140.6.Tentukan angka satuan pada bilangan 2.0121.002...7.Jika angka pada bilangan 100000100000100000100000... dilanjutkan terus menerus hingga angka ke-100 dengan pola yang terlihat, maka tentukan banyak angka “0” pada bilangan tersebut. 8.Jika n menyatakan banyak rusuk pada suatu prisma, tentukan banyak sisi pada prisma tersebut.9. Tentukanbanyaklingkaranpadapolake-101padakonfigurasiobjekberikut.10.Jika pasangan bilangan berikut ini dilanjutkan, tentukan pasangan bilangan 100.1234567261220304256